Solitude

22 Jan 2024

Solitude

Ada kalanya, kita harus menarik diri. Dari riuhnya ramai, ke dalam selimut tenang yang hanya bisa kita temukan di dalam kesendirian. Di sana, hanya ada kita dan pikiran-pikiran yang selalu sibuk berlari, kini melangkah pelan, terhenti, lalu mengambil nafas.

Mari kita ingat, bahwa jiwa tak selalu butuh suara. Kadang, hanya butuh ruang, butuh detik tanpa suara. Solitude, sejenak memisahkan kita, memberikan ruang bagi otak untuk menari dalam diamnya kebebasan.

Tak selamanya otak kita terpatri pada gema dunia yang tak pernah padam. Bukankah ia bukan mesin yang selalu mesti terhubung, terkoneksi tanpa jeda?